RADIOMUARA –
Memasak merupakan aktivitas yang setiap hari dilakukan kaum perempuan. Selain untuk dijadikan santapan sehari-hari, produk masakan juga menjadi bisnis kuliner yang menguntungkan. Dibutuhkan skill dan keterampilan khusus dalam memasak ini. Perkembangan jaman akhirnya membuat orang terus melakukan inovasi, kreasi serta kejelian dalam mengolah masakan agar mampu bersaing.
Kaum perempuan atau laki-laki saat ini telah memiliki kesetaraan dalam memasak. Bahkan mereka yang berada di pelosok atau kampung-kampung juga ada yang memiliki kemampuan dalam memasak yang luar biasa. Hanya saja mereka tidak memiliki ruang untuk mengekspresikan dan mengaktualisasikan diri terhadap kemampuan memasaknya tersebut.
Kesempatan untuk menunjukan bakat memasak bagi mereka yang ada di perkampungan itu, kemudian mendapat ruang besar.
Adalah ” Koki Kampung ” sebuah perkumpulan kecil koki atau juru masak ternama Indonesia, yang terdiri dari Fajar Alam Setiabudi, Fransisca Amanda dan Trendy Wijaya, memberikan ruang dan kesempatan kepada mereka yang jago memasak di perkampungan untuk menunjukan dan mengaktualisasikan diri mereka dalam sebuah ajang lomba bernama bertajuk ” Koki Kampung (Lomba Memasak Antar Kampung) ”
Lomba ini diselenggarakan selama 3 hari yakni tanggal 28, 29 dan 31 Maret 2022 ini, diadakan di _Balai Condet/Gedung Kesenian Condet, Jalan Balai Rakyat No.88 RT 5/ RW 5 Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, Kota Jakarta Timur_.
Selain Fajar Alam sendiri yang menjadi juri, terdapat pula Master Chef Siska dan Master Chef Trendy Wijaya yang mendampingi Fajar Alam duduk di kursi juri.
Lomba memasak dengan moto “Anak Kampung Juga Bisa Masak” ini, selain dilaksanakan dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1443 H, juga untuk melestarikan budaya, khususnya budaya Betawi.
” Karena temanya masakan legendaris Betawi, jadi kami selaku Juri dan para peserta nanti wajib memakai pakaian Betawi disaat lomba. ” Ujar Fajar Alam Setiabudi.
Lomba memasak ini akan memperebutkan sejumlah hadiah menarik, antara lain booth usaha serta peralatan memasak yang sesuai standar dalam memasak.
Lomba memasak ini dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Kadis Budaya DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana,
Lurah Balekambang Herman Triono.SE, dan masih ada tokoh lainnya. Dalam kesempatan sambutannya, Gubernur DKI Anies Baswedan mengatakan
” Masakan adalah sebuah produk yang punya potensi besar dan sangat mudah masuk ke berbagai negara untuk dikembangkan dan dipasarkan ” Ujarnya.
Anies berharap, Koki kampung ini bukan hanya sekedar lomba yang hanya mencari juara. Namun tentunya dapat membawa karya budaya ke jenjang global. Dan Jakarta merupakan pintu gerbangnya Indonesia ke dataran global. Diharapkan gagasan ini dijalankan agar dapat mengangkat budaya asli Jakarta atau Betawi terutama bidang kuliner .
Adapun konsep Koki Kampung yang diusung Fajar Alam yakni membantu masyarakat dalam menciptakan lapangan pekerjaan baru. Disini Fajar Alam juga melibatkan UMKM agar bisa bangkit dan berkembang.
Karena itulah, event lomba memasak Koki Kampung (Lomba Memasak Antar Kampung) yang digagas Fajar Alam ini diharapkan menjadi cikal bakal masyarakat yang mahir memasak, bisa menekuni hobi memasak mereka secara serius dan profesional.
* Sosok Foodie Konten Kreator Fajar Alam Setiabudi *
Nama Fajar Alam Setiabudi bukanlah nama baru dalam blantika kuliner tanah air. Fajar Alam sempat mencuat namanya pada tahun 2015 ketika ia meluncurkan buku fenomenalnya yang berjudul ” 7 Resep Rahasia Bisnis Kuliner. ” Selain itu, Fajar Alam juga pernah mengikuti acara Master Chef yang disiarkan oleh salah satu televisi swasta nasional.
Fajar Alam sukses menyita perhatian publik karena berhasil membuat kuliner Lele Crispy yang akhirnya olahan makanan itu menjadi bisnis waralaba.
Fajar Alam merintis usaha Restoran Lele Crispy pada tahun 2010. Restoran tersebut telah banyak memiliki cabang dengan sistem kemitraan.
Soal hobi memasak, Fajar Alam mengaku memang sudah sejak duduk di bangku sekolah dasar suka dalam memasak. Di usia yang masih anak-anak, dia sudah bisa masak nasi goreng.
Bertambah usia membuat Fajar Alam makin banyak memiliki kemampuan dalam memasak beragam olahan makanan. Karena itu, ketika masih duduk di SD, ia sudah punya cita-cita ingin punya restoran sendiri.
Tekad bulat inilah yang membuat Fajar selepas SMA mantap untuk melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Perhotelan Trisakti. Setelah lulus, ia kemudian bekerja di sebuah majalah kuliner. Setelah sekian lama bekerja di majalah itulah keinginannya.