RADIOMUARA –
Group Band ” UNGU ” kembali membuktikan eksistensi mereka di blantika musik Indonesia lewat album terbaru. Hal ini merupakan self-titled album berisi 11 lagu yang di antaranya sudah rilis lebih dulu, yakni “ Bismillah Cinta ” featuring Lesti Kejora, “Setelah Kau Pergi”, “ Mengharapkanmu ”, dan “ Andai Ku Tahu / Laa Illaha Ilallah ” yang berduet dengan Rhoma Irama.
Dalam pengenalan album terbarunya di kawasan Sarinah, Thamrin pada Selasa sore ( 06/09 ). Band yang beranggotakan Pasha (vokal), Enda (gitar), Oncy (gitar), Makki (bass), dan Rowman (drum) tetap menunjukkan ke eksistensinya serta kekompakannya sebagai group band.
“ Wabah virus corona selama dua tahun terakhir ini membuat UNGU menunda untuk berproses kreatif. Kini, setelah kondisi dunia sudah mulai kondusif, akhirnya kami mantap untuk merilis album baru ” Ujar Enda
Sebenarnya menurut Enda, proses rekamannya lumayan cepat, tidak sampai sebulan sudah rampung Hanya saja, kami mengalami kendala dalam urusan waktu.
Dalam kesempatan tersebut, UNGU juga mempersembahkan “ Dasar Hati ” sebagai single ke-4 album selftitled mereka. Single ini bercerita tentang rasa sakit seseorang yang telah memberikan segalanya pada sang pujaan hati, namun tetap tidak cukup.
Lagu ciptaan Pasha tersebut dipilih karena sangat kuat dalam merepresentasikan musik UNGU selama ini. Tak hanya Pasha, Enda, dan Oncy pun turut menyumbang suara di lagu “ Dasar Hati ”.
Selain membuktikan eksistensinya, Band UNGU juga membuktikan bahwa kelima anggotanya beserta kru, manajemen, dan Trinity Optima Production sebagai label yang menaungi mereka sejak 2002 masih tetap kompak.
“ Kami bersyukur dan bahagia bahwa, di usia yang tidak lagi muda, kami masih bisa berkarya bersama. Merilis album adalah sesuatu yang prestise bagi karni. Mudah-mudahan album ini bisa memotivasi banyak orang bahwa berkarya sesungguhnya tak kenal usia dan waktu, ” Kata Enda.
UNGU sendiri adalah sebuah band yang posisinya sudah dewasa dalam konteks karya dan sudah melewati banyak fase dan cerita. UNGU juga merupakan band yang tidak pernah ditinggalkan oleh fansnya, Cliguers. Lalu, ada beberapa lagu religi di album ini karena UNGU tidak hanya dikenal sebagai band pop saja, tapi juga band religi dan ini adalah kesimpulan dari jati diri UNGU. Di album terbaru ini tentunya menjelaskan itu semua, yakni kerinduan, kesabaran, dan kekuatan.
” Kami sudah rindu berat dengan industri ini. Kami rindu tampil di panggung, kami rindu pada Cliguers, dan kami rindu merilis karya. Ada sesuatu yang berbeda dan misterius di album ini. Saya merasa seperti kembali ke era kami merilis album “Demi Waktu”. Kami optimis album ini akan mendapat tempat di hati masyarakat, ” Jelas Pasha.
Dwi Santoso, Head A&R (Music Production & Talent Scouting) Trinity Optima Production mengungkapkan, “Album self -titled ini dikonsepkan untuk mengobati kerinduan penggemar UNGU setelah mereka sudah lama sekali tidak merilis album penuh, yang mana terakhir adalah “ Mosaik ” di tahun 2015. Kenapa se/ftitled, karena UNGU sudah menjadi sebuah entitas yang besar di industri musik, bak sebuah brand Rekam jejak UNGU dari mulai prestasi dan jumlah hits mereka tak terhitung, yang mana hal itu membuat UNGU menjadi salah satu legenda dari sejarah permusikan Indonesia.
“ Mereka juga menjadi tonggak terkait perilisan lagu-lagu religi yang dilakukan sebuah band Sesuai dengan artwork mereka yang mana menampilkan kursi director, kelima anggotanya sudah ada di fase itu dan sudah matang secara personal, ” Tutup Dwi Santoso, Head A&R (Music Production & Talent Scouting) Trinity Optima Production.