Radiomuara.id / Jakarta, 11 Juni 2021
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menelepon Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo usai mendapat keluhan dari para sopir truk soal maraknya pungutan liar (pungli) dan preman di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Usai ada telepon Jokowi, 24 preman langsung ditangkap.
Hal itu diketahui dari siaran YouTube Setpres. Jokowi, dalam siaran itu, sedang bertemu dengan para sopir truk saat meninjau pelaksanaan vaksin di JICT Tanjung Priok. Saat itulah, Jokowi mendengarkan keluhan dari para sopir truk soal maraknya pungli.
Jokowi kemudian menelepon Kapolri. Dia memerintahkan Kapolri agar menangkap para pelaku pungli dan preman di Tanjung Priok.
“Pak Kapolri, pagi, nggak ini saya di Tanjung Priok banyak keluhan dari para driver kontainer yang berkaitan dengan pungutan liar, pungli, di Fortune, di NBC PT, kemudian di Depo Dipa, pertama itu, yang kedua juga kalau pas macet itu banyak driver driver yang dipalak sama preman-preman, ini keluhan ini tolong bisa diselesaikan, itu aja Pak Kapolri” kata Jokowi seperti dalam video yang disiarkan YouTube Setpres, Kamis (10/6/2021).
Usai ada perintah itu, polisi langsung menangkap para pelaku pungli. Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Guruh Arif Darmawan, mengatakan ada 24 orang terduga pelaku pungli yang diamankan di dua lokasi sejak pagi tadi.
“Jadi sudah 24 orang dari dua lokasi kita amankan sejak siang tadi,” kata Guruh.
Dua lokasi tersebut di antaranya di PT Dwipa Kharisma Mitra Jakarta KBN Marunda dan Depo PT Greating Fortune Container (GFC).
12 lokasi di PT Dwipa Mitra Jakarta KBN Marunda itu berinisial DS (27), MK (29), SR (33), JR (54), MJ (24), DS (30), AZI (29), K (28), MN (39), EKP (53), dan E (29). Sedangkan para pelaku yang berhasil ditangkap di lokasi kedua berinisial O (44), AA (16), W (28), YP (22), DR (36), HF (21), RR (22), AW (24), T (44), D (46), NS (39), MJ (24).