Radiomuara.id / Jakarta, 11 Feb 2021
Memperingati Hari Pers Nasional ( HPN),serta memberikan pencerahan kepada media dan khalayak umu. Ikatan Media Online ( IMO) Indonesia dalam hal ini IMO Jakarta. Berencana menggelar diskusi publik secara virtual pada Sabtu malam ( 13/02 ) pukul 18.30- 22.00 WIB dengan menghadirkan nara sumber Muliansyah Abdurrahman ( Ketua DPW IMO DKI), Yakub Ismail ( Ketua umum DPP IMO), Muhammad Shofa As-Syadzili ( Kerani arsip Hostoria), Wilson Lalengke ( ketua umum PPWI), Siti Aminah Amahoru ( pakar komunikasi dan Dosen FISIP UIC) , Maskur Husain ( ketua umum HPI dan advokat), Suyatno Kahar ( Akademisi FISIP UMMU) dipandu moderator M.Abu Bakar Maulana Bin Sidik.
Diskusi publik ini digelar menyikapi penyebaran informasi yang kian pesat di abad milenium, ini membawa aneka dampak terhadap konsumsi informasi oleh publik. Disisi lain fenomena ini memberikan kemudahan informasi kepada masyarakat karena arus informasi yang begitu cepat dan mudah di akses. Namun pada sisi lain masifnya sebaran informasi juga berdampak pada tumpang tindihnya berita dan informasi yang kerap membingungkan masyarakat.
Alih -alih masyarakat menjadi cerdas, justru yang terjadi malah sebaliknya. Yakni masyarakat semakin sulit mendapatkan informasi yang absah dan akurat. Dan akhirnya muncul masalah baru yang dikenal dengan istilah post-truth. Era post-truth merupakan sebuah babak baru kehidupan masyarakat kontemporer yang hidup dalam derap informasi. Munculnya fenomena ini tak lain disebabkan hilangnya rasa kepercayaan publik terhadap silang sengkarutnya berita yang beredar. Kehadiran media sosial kerap dituding sebagai biang kerok terkikisnya kepercayaan publik atas peredaran informasi. Post-truth merupakan sebuah tantangan terbesar saat ini yang patut disikapi secara serius oleh insan pers tanah air. Untuk itu diperlukan langkah – langkah yang lebih serius untuk menata kembali institusi pers. Yang tidak sekedar corong aspirasi tapi juga sebagai sumber informasi yang teruji keabsahannya.