RADIOMUARANETWORK –
Pengurus RT 001 s/d 017,LMK,karang taruna,kader PkK,Jumantik,Dawis dan warga RW 02 Kelurahan Manggarai,Tebet ,jakarta selatan Dilibatkan Dalam Simulasi Penanggulangan Kebakaran yang dilaksanakan di pertigaan jalan Gelatik,minggu (21/12/2025).
“Tim Gulkarmat Kelurahan Manggarai memberikan wawasan dan pelatihan bagi warga bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya kebakaran, dan bagaimana cara menanggulanginya serta proses penyelamatan,” kata ketua RW.02 Bachtiar di lokasi.
“Semoga ke depan simulasi ini bisa warga masyarakat dapat menambah wawasan terkait pengaman kebakaran dan bisa diantisipasi sedini mungkin,” tambah Bachtiar.
“Diharapkan, jika terjadi kebakaran warga yang telah mengikuti pelatihan ini tidak panik. Sehingga bisa memadamkan api sebelum Gulkarmat datang,” imbuhnya.
Sementara itu, Satgas Gulkarmat Kelurahan Manggarai,Robert menambahkan, pihaknya memberikan teori Sistem Keamanan Kebakaran Lingkungan (SKKL) dengan memberikan materi tentang kewaspadaan pencegahan secara dini.
Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan jika terjadi kebocoran gas:
1. Jangan Panik : Tetap tenang dan jangan melakukan tindakan yang dapat memperburuk situasi.
2. Matikan Sumber Gas : Jika memungkinkan, matikan katup gas utama untuk menghentikan aliran gas.
3. Buka jendela dan pintu : Buka jendela dan pintu untuk membiarkan udara segar masuk dan gas berbahaya keluar.
4. Jangan Menggunakan Listrik : Jangan menggunakan lampu, kipas, atau peralatan listrik lainnya karena dapat memicu ledakan.
5. Evakuasi Area : Jika gas bocor di dalam ruangan, evakuasi semua orang ke tempat yang aman di luar ruangan.
6. Panggil Bantuan : Hubungi pemadam kebakaran atau layanan darurat lainnya untuk meminta bantuan.
7. Jangan Mencoba Memperbaiki : Jangan mencoba memperbaiki kebocoran gas sendiri, karena dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Jika kamu mencium bau gas, tapi tidak tahu sumbernya:
1. Jangan menggunakan lampu atau api: Jangan menggunakan lampu, korek api, atau api lainnya.
2. Evakuasi Area : Evakuasi semua orang ke tempat yang aman.
3. Panggil Bantuan: Hubungi pemadam kebakaran atau layanan darurat lainnya untuk meminta bantuan.

Perlu diingat bahwa keselamatan adalah prioritas utama. Jika kamu tidak yakin apa yang harus dilakukan, sebaiknya kamu memanggil bantuan profesional.
“Pada simulasi ini kita berikan materi SKKL dilanjut teori api, dan diteruskan dengan cara pemadaman tradisional menggunakan karung atau handuk. Lalu kita juga mengajarkan penggunaan APAR (Alat Api Ringan) yang digunakan untuk pemadaman api. Dan APAR ini sudah kita tempatkan di RT-RW,” jelas Robert
Berikut cara penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan):
1. Tarik pin pengaman : Tarik pin pengaman yang terletak di atas APAR untuk melepaskan kunci pengaman.
2. Arahkan nozzle : Arahkan nozzle APAR ke sumber api.
3. Tekan handle: Tekan handle APAR untuk mengeluarkan bahan pemadam api.
4. Gerakkan nozzle: Gerakkan nozzle ke kiri dan kanan untuk menyebarkan bahan pemadam api ke seluruh area api.
5. Jaga jarak: Jaga jarak yang aman dari api (minimal 1-2 meter).
6. Pantau api: Pantau api untuk memastikan bahwa api telah padam.
Tipe APAR:
– APAR jenis A: Untuk memadamkan api kelas A (bahan padat seperti kayu, kertas, dll.)
– APAR jenis B: Untuk memadamkan api kelas B (bahan cair seperti minyak, bensin, dll.)
– APAR jenis C: Untuk memadamkan api kelas C (bahan listrik seperti kabel, mesin, dll.)
Perlu diingat:
– Gunakan APAR yang sesuai:Gunakan APAR yang sesuai dengan jenis api yang akan dipadamkan.
– Jangan menggunakan air :
Jangan menggunakan air untuk memadamkan api kelas B atau C.
– Evakuasi area :
Evakuasi area jika api tidak dapat dipadamkan dengan APAR.
Robert juga berharap, bagi warga yang telah mengikuti pelatihan dan simulasi kebakaran nantinya bisa memadamkan kebakaran secara dini sebelum pemadam hadir.




